CERITA PELANGI 4
#Ceritapelangi
"Seburuk apapun pekerjaanmu sepanjang yang dihasilkan halal dan tidak melanggar agama maka cintailah,nikmatilah dan syukurilah niscaya didalamnya terdapat keberkahan dan kebahagiaan."
"Hei,mbak pelayan kemari kau" teriaknya setengah menghardik "Liat pesanan saya? ini bukan punya saya"sambil menunjukkan jarinya ke mangkuk bakmi.
"saya tidak suka bakso,pesanan saya bakmi pangsit rebus bukan dengan bakso"ujarnya kemudian.
"baik pak,tunggu sebentar saya cek bon pesanan bapak"ujar Nisa ramah.
Tak berapa lama Nisa kembali ke meja customer dengan membawa bon pesanannya.
"maaf bapak di bon pesanan ini tertulis orderannya adalah bakmi bakso pak"suara Nisa terdengar ringan menjelaskan ke si bapak.
Sejurus kemudian dengan nada tinggi "Hei,kamu tau gak saya gak makan bakso,gak mungkin saya pesan makanan yang saya tidak suka,jangan mengada ada kamu ya,kamu tau saya siapa?"
"maaf pak yang menulis bon pesanan ini bapak,saya hanya mengulang kembali pesanannya dan bapak mengiyakan"ucap Nisa kembali.
"Sekali lagi mohon maaf pak untuk produk yang sudah keluar dari dapur kami tidak mungkin dikembalikan,harus ada yang bertanggung jawab."urai Nisa setengah memelas.
"eh mbak,denger baik baik ya gue ini S2 lulusan luar negeri."
" Sekolah gue tinggi,kamu itu apa cuma seorang pelayan yang tidak berpendidikan,udah jelas gue gak makan bakso masih aja lu paksa makan bakso" suara si bapak semakin meninggi memaki Nisa dengan perkataan yang tidak pantas didengar.
Belum cukup dengan memaki si bapak melemparkan bakso bakso tersebut ke tiap arah yang dia mau.
Nisa mencoba menahan airmata nya agar tidak terjatuh.
" udah lah mas makan aja,kasian dia."perempuan yang sejak tadi bersama si bapak mulai bersuara setelah melihat raut muka Nisa yang pucat pasi.
"terima kasih"ujar Nisa Lirih nyaris tidak terdengar.
Sesaat kemudian Nisa menangis sesegukan di pundakku
"apa aku salah mba Pelangi? yang tulis bon pesanannya bapak itu,aku hanya mengulang pesanannya dan dia mengiyakan.Apa aku salah mba? aku sudah bekerja sesuai dengan prosedur nya tapi masih juga seperti ini." ucap Nisa di dalam tangisnya
"Apa aku segitu hinanya ya? mengapa mulutnya begitu jahat merendahkan aku mba?" ucap Nisa kemudian.
Kubiarkan ia dengan tangis dan keluh kesahnya.Saat seseorang tengah terluka percuma juga memberikan jawaban atas tiap tiap pertanyaannya.
"sudah yang sabar ya Nis,kamu cuci muka dulu dan istirahat sebentar,kalo sudah siap kamu bantu di area minuman saja ya"ucapku kemudian.
"iya mba,makasih sudah menjadi atasan dan sahabat yang baik buat aku"senyum Nisa terlihat mengembang.
"Rio,minta tolong tukar posisi dengan Nisa ya,kasian dia shock dengan kejadian barusan"ucapku pada Rio yang saat itu bertugas di area minuman.
"baik mba"sahut Rio.
"pendidikan yang tinggi bukan menjadi sebuah jaminan perilaku seseorang itu baik".
tangerang 17 Agustus 2019
"Seburuk apapun pekerjaanmu sepanjang yang dihasilkan halal dan tidak melanggar agama maka cintailah,nikmatilah dan syukurilah niscaya didalamnya terdapat keberkahan dan kebahagiaan."
"Hei,mbak pelayan kemari kau" teriaknya setengah menghardik "Liat pesanan saya? ini bukan punya saya"sambil menunjukkan jarinya ke mangkuk bakmi.
"saya tidak suka bakso,pesanan saya bakmi pangsit rebus bukan dengan bakso"ujarnya kemudian.
"baik pak,tunggu sebentar saya cek bon pesanan bapak"ujar Nisa ramah.
Tak berapa lama Nisa kembali ke meja customer dengan membawa bon pesanannya.
"maaf bapak di bon pesanan ini tertulis orderannya adalah bakmi bakso pak"suara Nisa terdengar ringan menjelaskan ke si bapak.
Sejurus kemudian dengan nada tinggi "Hei,kamu tau gak saya gak makan bakso,gak mungkin saya pesan makanan yang saya tidak suka,jangan mengada ada kamu ya,kamu tau saya siapa?"
"maaf pak yang menulis bon pesanan ini bapak,saya hanya mengulang kembali pesanannya dan bapak mengiyakan"ucap Nisa kembali.
"Sekali lagi mohon maaf pak untuk produk yang sudah keluar dari dapur kami tidak mungkin dikembalikan,harus ada yang bertanggung jawab."urai Nisa setengah memelas.
"eh mbak,denger baik baik ya gue ini S2 lulusan luar negeri."
" Sekolah gue tinggi,kamu itu apa cuma seorang pelayan yang tidak berpendidikan,udah jelas gue gak makan bakso masih aja lu paksa makan bakso" suara si bapak semakin meninggi memaki Nisa dengan perkataan yang tidak pantas didengar.
Belum cukup dengan memaki si bapak melemparkan bakso bakso tersebut ke tiap arah yang dia mau.
Nisa mencoba menahan airmata nya agar tidak terjatuh.
" udah lah mas makan aja,kasian dia."perempuan yang sejak tadi bersama si bapak mulai bersuara setelah melihat raut muka Nisa yang pucat pasi.
"terima kasih"ujar Nisa Lirih nyaris tidak terdengar.
Sesaat kemudian Nisa menangis sesegukan di pundakku
"apa aku salah mba Pelangi? yang tulis bon pesanannya bapak itu,aku hanya mengulang pesanannya dan dia mengiyakan.Apa aku salah mba? aku sudah bekerja sesuai dengan prosedur nya tapi masih juga seperti ini." ucap Nisa di dalam tangisnya
"Apa aku segitu hinanya ya? mengapa mulutnya begitu jahat merendahkan aku mba?" ucap Nisa kemudian.
Kubiarkan ia dengan tangis dan keluh kesahnya.Saat seseorang tengah terluka percuma juga memberikan jawaban atas tiap tiap pertanyaannya.
"sudah yang sabar ya Nis,kamu cuci muka dulu dan istirahat sebentar,kalo sudah siap kamu bantu di area minuman saja ya"ucapku kemudian.
"iya mba,makasih sudah menjadi atasan dan sahabat yang baik buat aku"senyum Nisa terlihat mengembang.
"Rio,minta tolong tukar posisi dengan Nisa ya,kasian dia shock dengan kejadian barusan"ucapku pada Rio yang saat itu bertugas di area minuman.
"baik mba"sahut Rio.
"pendidikan yang tinggi bukan menjadi sebuah jaminan perilaku seseorang itu baik".
tangerang 17 Agustus 2019
Komentar
Posting Komentar